Wapres Gibran dorong siswa jadi pencipta teknologi di era AI
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengajak generasi muda Indonesia menjadi pencipta teknologi, bukan hanya pengguna. Ajakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai pentingnya penguasaan teknologi strategis demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
.jpg)
Elshinta.com - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengajak generasi muda Indonesia menjadi pencipta teknologi, bukan hanya pengguna. Ajakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai pentingnya penguasaan teknologi strategis demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Hal ini disampaikan saat mengunjungi SMP Labschool Rawamangun, Jakarta, Selasa (17/6/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat literasi kecerdasan buatan (AI) di dunia pendidikan.
Kegiatan diawali dengan pertemuan terbatas antara Wapres dan sejumlah pemangku kepentingan pendidikan, termasuk Rektor UNJ Prof. Komarudin, Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir, serta perwakilan dari sekolah dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Mereka membahas peluang kolaborasi dalam implementasi teknologi AI di sekolah-sekolah.
Dalam sesi motivasi di Auditorium SMP Labschool, Wapres berbicara di hadapan sekitar 200 siswa dari berbagai sekolah seperti Labschool, Kinderfield, dan MAN 9 Jakarta. Ia menekankan pentingnya penguasaan AI dan keterampilan coding sebagai bekal masa depan.
“Beberapa bulan terakhir ini kami intens sekali untuk mengenalkan basic-basic prompting, edukasi tentang AI di beberapa sekolah,” ujar Wapres saat mengunjungi SMP Labschool Rawamangun, Selasa siang.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun teknologi bisa digunakan sebagai alat bantu, kemampuan berpikir kritis tetap menjadi kunci. “Anak-anak boleh pakai tools-nya AI ya, tapi yang namanya critical thinking itu tetap penting. Jadi, AI jangan dipakai untuk shortcut ya, untuk langsung cari jawaban,” tambahnya.
Tak hanya soal kecakapan teknis, Wapres juga menekankan pentingnya etika dalam penggunaan teknologi. “Pakai AI dengan baik, sesuai etika yang ada. Jadi, jangan untuk hal-hal yang tidak produktif ya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Wapres mengapresiasi langkah Microsoft Indonesia lewat program elevAIte Indonesia, yang menargetkan pelatihan AI bagi satu juta pelajar dan mendorong pemerataan ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Saya titip, Pak, untuk anak-anak, terutama anak-anak di area 3T, yang area-area tertinggal, di area-area [Indonesia bagian] timur. Saya yakin nanti mereka juga pasti sangat ingin untuk belajar AI,” pintanya.
Ia juga menyoroti besarnya alokasi anggaran pendidikan tahun ini yang terbesar sepanjang sejarah. Sehingga Wapres berharap fasilitas digital bisa semakin merata di seluruh wilayah Indonesia.
Wapres juga mendorong agar inovasi digital yang dihasilkan pelajar mampu memberi dampak nyata bagi masyarakat. “Kita pastikan produk-produk yang sudah juara satu, juara dua di luar negeri ini benar-benar bisa diaplikasikan di masyarakat,” harapnya.
Wapres pun menyampaikan salam dari Presiden kepada seluruh civitas academica Labschool, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan SDM unggul sejak dini.
Sementara itu, Kepala BPS Labschool UNJ Prof. Totok Bintoro menyambut baik kunjungan ini sebagai momentum mendorong semangat kepemimpinan dan literasi teknologi. “Labschool adalah sekolah laboratorium sebagai tempat mengembangkan atau menyiapkan para calon-calon profesional tapi juga tempat untuk menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan,” ujar Totok.
Senada, Kepala SMP Labschool Yati Suwartini menjelaskan bahwa pembelajaran AI dan coding di sekolahnya mendapat sambutan positif. Salah satu metode yang digunakan adalah pendekatan berbasis proyek dengan bantuan platform seperti Minecraft.
“Kita arahkan di mana teknologi ini untuk melatih anak berpikir kritis, bahkan di sini kolaborasi. Karena, ketika dia ada project yang kami kuatkan, dengan project based itu, kita kuatkan di kolaborasi dan kemandiriannya, sekaligus juga dia di sini ada tahap di mana dia bisa meng-create atau membuat sesuatu berdasarkan pembelajaran AI dan coding yang sudah mereka lakukan,” jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Senat Akademik UNJ Prof. M. Ahman Sya, Staf Khusus Wapres Achmad Adhitya, dan Penasihat Labschool UNJ Prof. Arief Rahman.
Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter